Search this site
Embedded Files
Bahasa Indonesia-XII.A-MAN
  • Home
  • Tujuan
  • Materi
  • Video
  • Evaluasi
    • Soal
    • Kuis
  • Profil
  • Motivasi
Bahasa Indonesia-XII.A-MAN
  • Home
  • Tujuan
  • Materi
  • Video
  • Evaluasi
    • Soal
    • Kuis
  • Profil
  • Motivasi
  • More
    • Home
    • Tujuan
    • Materi
    • Video
    • Evaluasi
      • Soal
      • Kuis
    • Profil
    • Motivasi

Materi Pembelajaran

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan mengenai suatu fenomena atau peristiwa, baik fenomena alam maupun fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena alam yang dimaksud bisa berupa tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran hutan, proses terbentuknya pelangi, dan sebagainya. Sedangkan fenomena sosial yang dapat dijelaskan oleh teks eksplanasi antara lain; aksi demonstrasi, tawuran, peperangan, dan lain-lain.

Teks eksplanasi bertujuan memberikan pemahaman dan wawasan secara jelas kepada pembaca. Itulah mengapa, di dalam teks eksplanasi harus memuat proses, sebab, dan akibat suatu kejadian.


Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Ada empat ciri-ciri teks eksplanasi, yaitu Faktual, Keilmuan, Informatif, dan Pembahasan yang Bersifat Umum. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Faktual

Artinya, teks eksplanasi memuat informasi yang nyata dan benar adanya.

 

2. Bersifat Keilmuan

Teks eksplanasi membahas fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya, gempa bumi dikaitkan dengan ilmu Geografi. Atau aksi demonstrasi yang dibahas dari sudut pandang ilmu Sosiologi.

 

3. Informatif

Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi tanpa mempengaruhi pembaca. Ingat ya, teks eksplanasi hanya menjelaskan proses terjadinya suatu kejadian, bukan untuk membujuk siapapun.

4. Membahas hal-hal yang bersifat umum

Teks eksplanasi menjelaskan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

Ada 2 pola pengembangan dalam membuat teks eksplanasi. Pertama, pola pengembangan proses. Kedua, pola pengembangan sebab akibat. Apa perbedaannya? Simak penjelasan dan contohnya di bawah ini:

1. Contoh Teks Eksplanasi Pola Pengembangan Proses

Teks eksplanasi dengan pola pengembangan proses disusun berdasarkan kronologi atau sesuai urutan waktu saat peristiwa terjadi.

Contoh:

“Pada Juli 1826, Belanda mengulangi serangannya ke Daksa lagi. Oleh Pangeran Diponegoro, Daksa telah dikosongkan terlebih dahulu. Sewaktu tentara Belanda kembali dari Daksa untuk menuju ke Yogyakarta, dengan tiba-tiba, dihadang dan dibinasakan oleh pasukan pangeran Diponegoro dari tempat persembunyiannya. Setelah mendapat kemenangan itu, pasukan Pangeran Diponegoro dengan secepat kilat menghilang dari Daksa. Beberapa bulan setelahnya, atas anjuran Kyai Mojo, Pangeran Diponegoro mengadakan penyerangan besar ke Surakarta. Di bulan Oktober 1926, pasukan Diponegoro menyerang Belanda di Gawok dan memperoleh kemenangan yang gemilang.”

Kata yang dicetak tebal pada teks eksplanasi di atas menandakan urutan peristiwa tersebut terjadi. Gimana, teman-teman? Apakah kalian sudah paham?

2. Contoh Teks Eksplanasi Pola Pengembangan Sebab Akibat

Teks eksplanasi dengan pola pengembangan sebab akibat memposisikan sebab sebagai gagasan utama, dan akibat sebagai rincian pengembangan, atau sebaliknya.

Contoh:

“Hujan merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Hujan umumnya diawali oleh proses penguapan air laut karena panas matahari. Panas matahari menyebabkan air menguap ke udara, baik itu air laut, air sungai, air danau, juga air dari kandungan makhluk hidup lainnya. Proses yang selanjutnya terjadi yaitu kondensasi atau pemadatan uap air dan menjadi sebuah embun.”

Dari paragraf di atas, kita dapat memahami bahwa panas matahari merupakan penyebab terjadinya hujan, atau bisa dikatakan hujan merupakan akibat dari proses penguapan air laut. Perhatikan kalimat yang dicetak tebal ya!

 

Tujuan Teks Eksplanasi

Tujuan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan atau memaparkan proses terjadinya suatu peristiwa, fenomena, atau kejadian, baik yang terjadi di alam maupun dalam kehidupan sosial, secara logis dan sistematis.

Tujuan Utama Teks Eksplanasi:

1. Memberi pemahaman

Teks eksplanasi bertujuan untuk membantu pembaca atau pendengar memahami bagaimana dan mengapa suatu peristiwa atau fenomena bisa terjadi.

2. Menyampaikan informasi faktual

Informasi dalam teks eksplanasi berdasarkan fakta, bukan opini, agar pembaca mendapatkan pengetahuan yang valid dan ilmiah.

3. Menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”

Teks ini menjelaskan penyebab (mengapa) dan proses (bagaimana) suatu hal terjadi secara runtut.

 

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Kaidah kebahasaan adalah pedoman atau aturan kebahasaan untuk membuat suatu teks. Seperti teks lainnya, teks eksplanasi juga mengandung beberapa kaidah yang terdiri dari konjungsi, pronomina penunjuk, kata pasif, kata denotatif, dan yang terakhir kata teknis.

1. Konjungsi (Kata Sambung)

a. Konjungsi Kausalitas

Konjungsi kausalitas adalah kata sambung yang menghubungkan dua klausa atau lebih untuk menjelaskan sebab akibat. Contoh konjungsi kausalitas, yaitu: karena, akibat, oleh sebab itu, dan oleh karena itu. Misalnya, pada kalimat “Hujan terjadi karena proses penguapan air laut,”.

b. Konjungsi Kronologis

Konjungsi kronologis adalah kata sambung yang menghubungkan dua klausa atau lebih untuk menjelaskan urutan waktu kejadian. Contoh konjungsi kronologis, yaitu: kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya, dan sebelumnya. Misalnya, pada kalimat “Setelah mendapat kemenangan itu, pasukan Pangeran Diponegoro dengan secepat kilat menghilang dari Daksa.”

2. Pronomina Penunjuk

Pronomina penunjuk adalah kata yang digunakan untuk menggantikan penyebutan benda. Contoh pronomina penunjuk yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi, antara lain: ini, itu, dan tersebut. Misalnya, pada kalimat “Tawuran pelajar menjadi fenomena yang sering muncul di ibukota. Penyimpangan sosial tersebut biasanya dilakukan selepas pulang sekolah.” Kata tersebut digunakan untuk menjelaskan nomina di depannya, yaitu tawuran pelajar.

 

3. Kata Pasif

Kata pasif diawali dengan imbuhan di- atau ter-. Contohnya pada kalimat “Para buruh yang tergabung dalam organisasi Ikatan Buruh Indonesia menyampaikan aspirasi mereka di depan Istana Presiden.” Kata tergabung merupakan bentuk kata kerja pasif.

4. Kata Denotatif

Kata denotatif adalah kata yang memiliki makna sebenarnya. Wah, maksudnya gimana, sih? Eits, jangan bingung. Kata denotatif adalah kata yang sesuai dengan observasi berdasarkan penglihatan, penciuman, pendengaran, atau pengalaman. Jadi, kata denotatif bersifat faktual dan objektif.

 

5. Kata Teknis

Kata teknis adalah kata atau gabungan kata yang mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat dalam bidang tertentu. Singkatnya,  kata teknis dapat disebut sebagai istilah. Contohnya nih, kamu sedang membaca teks eksplanasi mengenai kebakaran hutan. Kamu menemukan istilah firespot, yang berarti titik awal penyebaran api.

Struktur Teks Eksplanasi

Setelah mengetahui ciri-ciri, pola pengembangan, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi, sekarang kita berlatih membuat teks eksplanasi sendiri, yuk. Sebelum membuat teks eksplanasi, kita harus mengetahui strukturnya terlebih dahulu. Ada Identifikasi Fenomena, Penggambaran Rangkaian Kejadian, dan Ulasan.

1. Identifikasi Fenomena

Adalah gambaran awal tentang fenomena yang disampaikan. Di tahap ini, kamu bisa memilih topik yang ingin kamu bahas. Misalnya, kebakaran hutan. Pada tahap identifikasi fenomena, kamu akan menjelaskan definisi tentang apa itu kebakaran hutan dan dampaknya. Definisi ini kamu letakkan di paragraf pertama, ya.

 

2. Penggambaran Rangkaian Kejadian

Struktur yang kedua memuat proses terjadinya fenomena tersebut. Kamu bisa menjelaskan penyebab atau tahapan-tahapan bagaimana kebakaran hutan itu berlangsung.

 

3. Ulasan

Struktur teks eksplanasi yang terakhir yaitu ulasan. Berisi komentar atau penilaian penulis mengenai dampak fenomena yang dibahas.


Home

Back

Next

Copyright @ 2025 created by Asyfa Firzanah
Google Sites
Report abuse
Page details
Page updated
Google Sites
Report abuse